Thursday, October 29, 2020

Dukung Pertumbuhan Anak Generasi Maju dari aspek pendekatan emosional anak.

Assalamu'alaykum

Sebagai Mombassador SGM Eksplor, saya selalu memperhatikan tumbuh kembang anak saya, anak generasi maju calon penerus masa depan bangsa. Ciyee, berat banget ya bahasanya, hehehe

Pada awal tumbuh kembang, anak menjalin hubungan timbal balik dengan orang-orang yang mengasuhnya. Interaksi anak dengan orang terdekat memengaruhi optimalitas perkembangan emosi dan sosial anak.

Meskipun umumnya anak mengalami tahapan perkembangan emosi sama, kecepatan perkembangan emosi anak akan berbeda satu dengan lain. Pengalaman belajar anak adalah salah satu yang memiliki dampak penting bagi perkembangan emosi anak.


pendekatan emosional adalah salah satu usaha untuk menggugah perasaan dan emosi anak dalam meyakini, memahami dan menghayati ajaran agamanya. Karena itu, saya membiasakan untuk melakukan rutinitas kegiatan ibadah secara bersama. 


Pengekspresian emosi merupakan bentuk komunikasi sehingga anak dapat menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya pada orang lain. 

Sebagai contoh, anak yang merasakan sakit atau marah biasanya mengekspresikan emosinya dengan menangis. Menangis ini merupakan bentuk komunikasi anak dengan lingkungannya pada saat ia belum mampu mengutarakan perasaannya dalam bentuk bahasa verbal. Demikian pula halnya ekspresi tertawa terbahak-bahak ataupun memeluk ibunya dengan erat.


Untuk mengasah potensi prestasi anak yaitu berpikir kreatif, tumbuh kembang, mandiri, percaya diri dan supel, pendekatan emosi perlu diperhatikan agar kita bisa memahami model cara belajar anak. 

Seperti anak saya yang pertama, dia lebih suka untuk belajar dengan ditemani saya, sambil diberikan contoh yang nyata disekitarnya. Misal saat belajar rumus lingkaran, sekalian saya praktekkan dengan putaran roda sepeda, menghasilkan jarak sekian, dan sebagainya. 

Kalau anak yang kedua, cara belajarnya adalah dengan beraktivitas seru, tidak bisa diam. 

Anak yang ketiga sangat suka meniru dengan orang disekitarnya. Apapun yang kakaknya lakukan, pasti ingin diikuti juga. 

Namun, walaupun cara belajar ketiga anak berbeda, namun tetap satu hal yang harus diperhatikan adalah bonding atau ikatan yang kuat, sehingga saya selalu berusaha untuk menyediakan waktu sesering mungkin bersama anak untuk saling bercerita dan bercengkerama. 


Nah yang penting, selain dari pendekatan emosional terhadap anak, tidak lupa juga untuk memberikan nutrisi yang baik dong. Anak susah makan sayur? Sepertinya itu problematika hampir semua bunda yaa.. Tetapi ada lho beberapa tips agar anak suka makan sayur. 


Kalau tips dari saya, yang terpenting adalah jadikan diri kita role model bagi anak. Saya suka agak  lebay ☺ saat sedang makan sayuran. Ekspresi yang kelihatan menikmati sayuran biasanya membuat anak saya jadi tertarik mencobanya. Bahkan anak kedua dan ketiga saya suka banget makan sayur yang dicolek sambal terasi lho. 


Buat hidangan yang bervariasi dengan olahan sayur. Misal dengan membuat nugget sayur, omelet bayam, bakwan sayur ataupun mengiris sayur dalam bentuk yang menarik. Jangan lupa untuk melibatkan kegiatan masak bersama anak sehingga lebih seru pastinya.

Dan untuk menambah asupan nutrisinya tentu saja sempurnakan dengan susu SGM Eksplor Complinutri yang mengandung omega 3&6 dan zat gizi penting lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. 

#MombassadorSGMEksplor

#PotensiPrestasi


No comments:

Post a Comment

Talkshow Seru Ina Rachman di Wedding Batak Exhibition 2024

Pernikahan, merupakan suatu hal yang sakral, dimana semua calon pengantin ingin menggelar perhelatan yang meninggalkan kesan yang mendalam d...