Monday, September 25, 2023

Alfira Oktaviani, Wirausahawan Eco Fashion Dari Kulit Kayu Lantung

Berbicara tentang pakaian dan asesoris, tak akan ada habisnya. Aksesoris wanita digunakan untuk menunjang gaya pada saat berpenampilan.

Aksesoris menjadi pilihan yang pas karena bisa membuat tampilan menjadi lebih manis, cantik, menawan, anggun, dan modis.

Tas dan dompet, adalah dua aksesoris yang sejatinya selalu berada dalam genggaman wanita. 

Sumber: instagram @semilir_ecoprint

Seiring dengan perkembangan jaman, tas dan dompet tidak hanya berfungsi untuk membawa barang, tetapi juga sebagai salah satu barang fashion yang dapat menunjang penampilan.

Maka dari itu, banyak muncul desainer dengan berbagai kreatifitasnya membuat aneka model tas dan dompet yang cantik dan menarik. 

Tidak hanya bermacam model dan bentuknya, pun material bahan yang digunakan beraneka ragam, mulai dari kain, plastik, kanvas, blacu, spunbond, kulit/leather, parasut, kulit kayu dan lain sebagainya.

Pernahkah mendengar kulit kayu lantung? 

Kain lantung bagi masyarakat Bengkulu merupakan bagian dari perjalanan sejarah, karena benda ini keberadaannya lahir dari hasil budaya masyarakat Bengkulu pada situasi dan kondisi dalam masa perjuangan melawan penjajah. 

Pada mulanya dicari jenis pohon yang kulitnya bergetah, karena kulit kayu yang mengandung getah tidak mudah rusak. Bahan kain lantung diambil dan kulit kayu pohon karet, hutan, ibuh, trap dan kedui yang sudah tua umurnya. Semakin tua umur pohon semakin baik mutu kain lantung yang dihasilkan.

Alat yang diperlukan dalam pembuatan kain lantung ini adalah “perikai” yaitu sejenis alat pukul yang terbuat dari tanduk kerbau atau jenis kayu keras dengan ukuran panjang dan besarnya sekitar 40x10 cm. 

Apabila semua perlengkapan sudah siap, maka kulit kayu yang sudah dipotong menurut ukuran yang diinginkan tersebut terus dipukul-pukul sampai menjadi lebar, tipis, lembut dan rata, sehingga menjadi lembaran atau kain kulit kayu.

Sesudah menjadi lembaran kain dikeringkan dengan cara di angin-anginkan di tempat yang teduh sambil dibersihkan dengan sapu lidi dan siap digunakan.

Adalah Alfira Oktaviani, seorang mompreneur, ibu rumah tangga yang berwirausaha. Kecintaan pada fesyen dan seni mendorong dia untuk belajar ecoprint yang masuk ke Indonesia pada 2016.

Bersama sekelompok ibu-ibu yang membantunya Alfira membuat berbagai jenis aksesori dan kerajinan seperti tas, dompet, selendang. Salah satu andalannya adalah produk dari bahan kulit kayu lantung khas Bengkulu.

Berawal dari buah tangan berupa sebuah tas kulit lantung polos dari sang ayah yang asli Bengkulu, Alfira terinspirasi untuk memberikan inovasi pada bahan tersebut. Saat itu tas kulit kayu lantung masih polos dengan model sederhana padahal kulit lantung termasuk serat alami yang sangat bagus bila diberi sentuhan Ecoprint.

Sejak 2018 dia mendirikan Semilir Ecoprint. Usaha ini memperkenalkan fesyen ramah lingkungan yang mentransfer bentuk dan warna daun asli ke media kain melalui kontak langsung. Melalui produknya, Alfira mengeksplorasi kekayaan flora Indonesia sebagai wujud lain pelestarian budaya dan alam.

Dengan memanfaatkan kulit kayu lantung Bengkulu, Semilir Ecoprint tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga memberikan nilai tambah kepada bahan tersebut.

Selain menciptakan produk fesyen berkelanjutan, Semilir Ecoprint juga aktif dalam menyebarkan pesan tentang eco fashion melalui pameran, workshop, dan pemberdayaan masyarakat.

Alfira Oktaviani percaya bahwa edukasi dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan melalui fesyen yang berkelanjutan.

Melalui upaya ini, Semilir Ecoprint tidak hanya menginspirasi dan mengedukasi masyarakat tentang eco fashion, tetapi juga memberdayakan mereka untuk menjadi bagian dari gerakan fesyen yang berkelanjutan.

Kesuksesan Alfira Oktaviani dan Semilir Ecoprint adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat mencapai kesuksesan di dunia eco fashion dengan dedikasi, kreativitas, dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan.

Melalui produk-produk fesyennya yang unik dan edukasi yang dilakukan, mereka mampu memberikan dampak positif dalam mendorong perubahan menuju industri fesyen yang lebih berkelanjutan.

Berkat usahanya, Semilir Ecoprint sukses meraih penghargaan bergengsi dalam acara Satu Indonesia Awards (SIA) 2022.

SATU Indonesia Awards adalah Apresiasi Astra bagi Anak Bangsa yang telah berkontribusi untuk mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi, serta satu Kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.



No comments:

Post a Comment